[X]close
PASANG BUKU TAMU SOBAT DISINI

Pages

Kamis, 06 Januari 2011

DANAU NAPABALE

Danau Napabale ini sangat indah dan tenang, terletak bersebelahan dengan pantai laut lepas, berair asin dan dihubungkan oleh suatu terowongan berpenampang 16 meter persegi dengan laut lepas.
     Sebuah terowongan dengan penampang 16 meter2 menghubungkan mangkuk porselin yang berair jernih dan hijau kebiruan ini dengan laut lepas.Bongkahan-bongkahan batu karang berselimutkan pepohonan hijau mencuat di permukaan air, melingkari sekeliling danan berair asin ini. Di air jernih dan sejuk ini, wisatawan dapat memuaskan hobi berenang. Jika wisatawan senang berperahu, tukang perahu yang ada disekitar danau siap mengantar wisatawan berkeliling menikmati panorama danau, lalu ke pantai laut lepas melalui terowongan karang. Sebelum air pasang menutupi mulut terowongan, wisatawan sudah harus kembali berada di danau.
Danau Napabale merupakan danau air asin yang terletak di kaki bukit Desa Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Danau ini bersebelahan dengan laut yang dihubungkan oleh terowongan alam sepanjang 30 meter dengan lebar 9 meter. Melalui terowongan tersebut, Danau Napabale memperoleh suplai air dari laut.
Jumlah debit air danau ini sangat tergantung dengan pasang surutnya air laut. Jika air laut pasang, maka permukaan danau ikut naik dan terowongan penghubung akan tertutup oleh air. Tetapi, jika air laut surut, maka air danau ikut berkurang. Terowongan itu juga sering digunakan oleh para nelayan sebagai jalur ketika akan berangkat atau pulang dari melaut.
Konon, pada abad kelima belas, menurut cerita yang berkembang pada masyarakat setempat, pernah ditemukan seorang gadis cantik yang terdampar di dalam terowongan tanpa diketahui asal usulnya. Penemuan tersebut, oleh masyarakat dilaporkan kepada raja Kerajaan Muna. Kecantikan dan keelokan paras gadis tersebut membuat raja terpesona dan jatuh hati. Oleh sang raja, gadis yang baru ditemukan itu kemudian didaulat sebagai permaisuri.Mengunjungi Danau Napabale, para wisatawan dapat menikmati dua pesona wisata alam sekaligus, yaitu danau dan pantai. Keindahan danau bisa dinikmati sembari belayar di atas sampan atau dengan menyelam sembari menyaksikan pemandangan bawah air yang menakjubkan (snorkeling). Sekiranya tidak bisa mengayuh sampan sendirian, wisatawan dapat minta bantuan pada nelayan agar mengantar dengan samapan hingga ke tengah danau, di mana terdapat sebuah pulau karang yang menghijau ditumbuhi pepohonan.Jika sudah puas dengan suasana danau, para wisatawan dapat menyeberang melewati terowongan menuju tepi pantai. Di pantai tersebut para wisatawan dapat bersantai, bermain ombak, atau berjemur di tepi pantai. Akan tetapi, penyeberangan melalui terowongan akan sulit dilakukan jika air laut sedang pasang. Sebab, pada saat itu terowongan yang menjadi penghubung antara laut dan danau tertutup air.

     Sekiranya tertarik dengan wisata pendidikan, para wisatawan dapat meneliti aneka bebatuan pada terowongan yang telah berumur ratusan tahun. Pada beberapa bagian di dalam terowongan tersebut terdapat aneka jenis stalaktik. Selain itu, para wisatawan dapat pula menyaksikan aneka lukisan karang yang terbentuk indah karena proses bentukan alam.Danau Napabale terletak di Desa Lohia, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia.Ada dua alternatif perjalanan untuk mencapai Danau Napabale, yaitu menggunakan kapal laut atau pesawat perintis. Jika menggunakan kapal laut, perjalanan dimulai dari Pelabuhan Nusantara yang terdapat di Kota Kendari menuju Pelabuhan Raha di Kota Raha (Ibu Kota Kabupaten Muna) dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Dari Pelabuhan Raha, para wisatawan dapat melanjutkan perjalanan menggunakan katinting (perahu bermesin) menuju Teluk Muna yang kebetulan bersebelahan dengan Danau Napabale dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.
Sementara itu , jika menggunakan pesawat perintis perjalanan dimulai dari Bandara Walter Monginsidi yang terletak di Kota Kendari, menuju Bandara Sugimanuru yang terdapat di Kabupaten Muna, atau 25 km dari Kota Raha. Setelah sampai di Bandara Sugimanuru, pejalanan dilanjutkan ke Kota Raha menggunakan angkutan umum dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Selanjutnya dari Kota Raha perjalanan dilanjutkan ke objek wisata dengan menggunakan taksi atau ojek dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.Bagi wisatawan yang ingin menjelajahi danau, terdapat penyewaan perahu yang disediakan oleh nelayan yang tinggal di sekitar danau. Selain itu, para wisatawan juga dapat memanfaatkan pengemudi perahu sebagai pemandu wisata. Jika ingin bermalam, para wisatawan disarankan membawa sendiri perlengkapan tidur, seperti tenda, tas tidur, jaket, serta pelengkapan masak. Di Danau Napabale belum ada fasilitas penginapan baik hotel, losmen, maupun homestay. Namun jika wisatawan membutuhkan penginapan yang nyaman dengan fasilitas lebih lengkap, bisa mendapatkannya di Kota Raha (Ibu Kota Kabupaten Muna).

 PARIWISATA MUNA
Pariwisata di Sulawesi Tenggara merupakan salah satu sektor yang masih berpeluang untuk dikembangkan lebih baik lagi. Potensi wisata alam, wisata bahari, agrowisata, dan wisata budaya masih dapat dikembangkan lebih optimal dengan memanfaatkan kekayaan pemandangan alam di Propinsi Sulawesi Tenggara. Kondisi alam di Sultra bergunung-bukit, dan bergaris pantai yang panjang, dengan pulau-pulau serta tanaman lautnya yang tersebar di wilayah propinsi ini. Ditambah latar belakang sejarah dan keanekaragaman seni budaya serta tradisi setempat yang unik dan menarik, semuanya akan menarik para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Persoalannya, diperlukan pembenahan dan pemikiran kreatif untuk mewujudkan harapan tersebut, terutama pembenahan sarana dan prasarana yang masih dirasakan minim, seperti transportasi, penginapan, penjualan souvenir, dan sebagainya.

Untuk memajukan potensi pariwisata di Sulawesi Tenggara, perlu digalang kerjasama dengan biro perjalanan dan jasa layanan lain, yang dapat memudahkan serta memacu perkembangan sektor pariwisata di propinsi ini.