Ditemukan pertama kali oleh ADOLF MEYER pada tahun 1885, melalui penelitiannya sejak tahun 1870, ia meneliti penyakit mozaik pada daun tembakau.
a) Daun tembakau yang belang – belang kuning mengandung zat, yang bila disuntikan kepada daun sehat, maka zat itu menyebabkan timbulnya gejala- gejala penyakit mozaik.
b) Zat itu tidak dapat diinokulasikan dalam medium dicawan petri.
c) Zat tersebut menembus kertas saring sekalipun rangkap dua..
d) Zat tersebut tahan terhadap suhu 60° C, tetapi mati pada suhu 80° C selama 10 menit.
Pada tahun 1892, D’MITRI IWANOWSKI dan tahun 1899, BEYERINCK memperkuat penemuan ADOLF MEYER dan menamakan penyakit tersebut sebagai penyakit MOSAIC.
Beberapa hal umum virus
v Umumnya berukuran lebih kecil dari bakteri, 2 – 20 milimikron, tetapi beberapa 300 – 400 milimikron ( 1 mililikron = 10 - 6 mm )
v Bentuk : batang, oval, bulat, benang, bentuk huruf T.
v Berkembang biak dalam sel yang masih hidup saja.
v Hanya mengandung satu jenis asm nukleat : RNA atau DNA saja
v Infeksi oleh virus dapat menyebabkan resiko terjadi kanker, tetapi tidak semua kanker di sebabkan ole virus.
v Umumnya penyakit yang diakibatkan oleh virus dapat diobati atau di cegah dengan vaksinasi.
v Penyakit yang disebabkan oleh virus kadang – kadang dapat sembuh sendiri karena adanya daya tahan tubuh yang baik ( self limited disease )
v Penyakit yang di sebabkan oleh virus tidak dapat diterapi dengan antibiotik atau kemoterapi kecuali yang berukuran lebih besar seperti CHLAMYDIA.
v Cara penularan penyakit : kontak erat, hewan perantara, alat – alat yang tidak steril.
v Bila suatu sel jaringan terinfeksi maka akan terbentuk badan inklusi ( Inclussion Body ) pada jaringan tersebut , dapat dilihat dengan staining tertentu.
§ Inclusion body bergantung pada virusnya, ada yang teletak didalam cytoplasma atau inti sel ( herpes )
§ Bentuk khas untuk setiap virus ( determinasi jenis virus )
Penyakit | Nama Inclusion Body | Tempat |
Rabies | Negri Body | Sel otak |
Variola | Guarnieri body | Sel epitel |
STRUKTUR VIRUS
1. Inti : terdiri dari asam nukleat ( DNA atau RNA saja )
2. Kapsid
(a) Terdari dari sejumlah kapsumer yang bervariasi, kapsumer ini terdiri dari rantai polpedtida.
(b) Pelindung inti yang kuat, bila kapsid pecah inti tetap utuh.
(c) Melindungi inti asam nukleat.
(d) Membantu absorbsi asam.
(e) Membantu penetrasi virus ke sel host.
3. Envelope
¨ Terdari dari lapisan ganda lemak dan glicoprotein
¨ Membantu interaksi protein kapsid yang diperlukan pada studi akhir pembentukan virus.
¨ Membantu melekatnya virus pada resptor sel host, yang dsiperlukan pada saat infeksi virus.
¨ Bisa rusak oleh pelarut organik dan deterjen ( hilangnya daya infektif dan partikel virus.)
4. Proteiin virus
¨ Membentuk partikel virus yang infektif.
¨ Sebagian pembbungkus genom.
¨ Sebagian membentuk lapisan pelindung virus.
5. Enzim
¨ Enzim Polimerase : untuk replikasi virus.
¨ Enzim Protease : untuk trankripsi virus.
¨ Enzim Endonuklease dan Ligase , enzim khusus yang dimiliki oleh beberapa jenis virus untuk replikasi.
KLASIFIKASI VIRUS
Berdasarkan inti yang dikandungnya, virus dapat di kelompokkan menjadi 2 golongan yaitu virus DNA dan virus RNA
Virus DNA | Virus RNA |
Parnoviridae | Coronaviridae |
Papoviridae | Flaviviridae |
Herpesviridae | Pyycornaviridae |
Poxviridae | Rabdoviridae |
Iridoviridae | Retroviridae |
Adenoviridae | Paramyxoviridae |
CARA INFEKSI VIRUS
Virus → Inang → Merusak jaringan sehat → Mengubah metabolisme sel (biosentesa baru ) → Virus baru erkembang.
Beberapa sifat virus
a. Lebih tahan terhadap pengaruh – pengaruh dari luar.
Mati pada suhu 60°C selama 30 menit.
Dapat hidup dalam air > 30 hari pada suhu 20°C
b. Tidak dapat hidup pada suhu - 60°C
c. Virulensi dapat hilang pada suhu 40°C
d. Lebih sensitif terhadap oxidator.
e. Tidak hancur dengan gliserin 50% , sedangkan bakteri mati
f. Daya infeksi virus tidak dapat hilang dengan alkohol 0,5 %
g. Mati dengan deterjen, formalin, betadin dan Na.K.Hipoklorit ( pemutih baju )
h. Brtahan lama pada tubuh unggas yang sakit atau dalam tinja.
i. Bersifat anti gen
Bila virus masuk kedalam tubuh manusia akan menstimulasi terbentuknya anti body dan meninggalkan kekebalan ( biasanya Low Pathogenic Virus )
j. Dapat menyebabkan kematian dalam waktu yang relatif singkat bagi yang terinfeksi High Pathogenic Virus.
VIROLOGI MEDIK
A. Virus Dengue
§ Virus RNA
§ Genus Flaviviridae ( Flavi Virus )
§ Termasuk kelompok Arboviruses ( arthropod – borne viruses ) → ditularkan oleh Aedes aegepty, Aedes albopictus dan Aedes scutelaris hebrideus.
Sifat – sifat :
Dapat stabil ± 5 tahun pada suhu – 70°C ( frozen state) dan dalam keadaan diliofulisasi pada suhu 5°C.
Dapat dibiakkan pada jaringan yang berasal dari ginjal kera, hela cells, Aedes albopictus.
Morfologi
Bentuk bulat Ø 50 nm, inti atau core Ø 25 nm.
Envelop mengandung lipid yang sensitif terhadap ETHER
Cara infeksi
Gigitan nyamuk Aedes aegepty, terutama waktu siang.
Virus ( dalam saliva ) → manusia → aliran darah / limfe.
Infeksi pertama virus dengue menyebabkan imunitas spesifik.
Seseorang dapat terkena penyakit Dengue Hemorrhagic Fever ( DHF ) apa bila mendapat penyakit berulang dengan tipe virus dengue yang berbeda dalam jangka waktu 6 bulan – 5 tahun.
Laporan kasus
Kasus pertama di Indonesia, di Surabaya tahun 1968 konfirmasi virologi tahu 1972.
1980 ; menyebar diseluruh provinsi kecuali Timor Timur ( sekarang negara Timor Leste )
Pencegahan
Jaga kebersihan lingkungan dan dalam rumah.
Tutup tempat penampungan air bersih.
Jangan tidur tanpa obat anti nyamuk.
Ingat 3 M
B. Virus Hepatitis A
v Virus RNA , Picornaviridae ( picornavirus )
v Ditemukan oleh FEINSOTNE, dkk pada tahun 1973
Morfologi
v Ø ± 27 nm, simetris, ikosahedral, tidak berenvelope
Sifat – sifat
v Stabil terhadap ether, senyawa asam dan panas ( 50°C )
v Infektifitas dapat bertahan hingga 20 tahun → - 20°C
v Virus dapat mati dengan :
z Auto claving : 121 °C selama 30 menit
z Air mendidih selama 1 menit
z Panas kering : 180°C selama 1 jam
z Formalin : 1 : 400, suhu 37 °C selama 3 hari
v Virus berproduksi dalam sitoplasma sel yang terifeksi.
Cara infeksi
v Terutama rute fecal – oral, jarang parenteral.
v Oral → memperbanyak diri disaluran cerna.
v Tinja dan isi duodenum ( pada fase pre ikterik dan awal masa ikterik )
v Dapat menyebar ke hepatosit, ginjal dan limpa.
Penyebaran
v Tersebar luas hampir diseluruh belahan dunia ( endemik ) dan diperberat dengan higiene dan sanitasi yang buruk.
v Dapat terjadi re – infeksi melalui rute fecal – oral.
v Penyebaran yang berbahaya virus H. A yaitu pada akhir masa tunas à banyak virus ditinja ( tidak di ketahui ) karena belum terjadi ikterus.
Penyakit yang ditimbulkan
v Hepatitis tipe A // infectious hepatitis // short incubation hepatitis // epidemic hepatitis // epidemic jaundies.
Pencegahan
v Vaksinasi
v Higiene dan sanitasi yang baik
v Tidak menggunakan alat suntik dan infus berulang
v P γ globurin
C. Virus Hepatitis B
Ø Virus DNA, hepadnaviridae.
Ø Grup patogenik : enterik viruses ( = virus hepapatis A )
Ø Di temukan oleh B.S Blumberg, tahun 1963
Morfologi
Dalam Hbs Antigen seorang penderita hepatitis B, ditemukan 3 bentuk yang berbeda, yaitu partikel Dane, partilel sferis, dan bentuk filament.
Ø 1. Partikel Dane
Paling sedikit jumlahnya dalam serum penderita, tetapi bentuk ini adalah virus dari Hepatitis B itu sendiri dan INFEKSIUS.
Terdari dari komponen yaitu outer shell ( bagian luar Ø 42 nm ) dan core ( bagian dalam Ø 27 – 28 nm )
Ø 2. Partikel sferis
Ø 22 nm ; 16 – 25 mil
Paling banyak jumlahnya dalam serum penderita.
Bukan virus → envelop
Struktur sub unit = struktur sub unit partikel DANE.
Ø 3. Bentuk filamen
Ø 22 nm, rentang panjang 50 – 230 nm.
Di duga agregat partikel sferis.
Sifat – sifat
Ø Stabil pada suhu 37°C selama 60 menit, tidak S > 60°C
Ø Infektifitas virus hepatitis B hilang pada suhu 100°C selama 10 menit dan pada Ph 2,4 selama 6 jam, namun pada kondisi tertentu.
Ø Antigenisitas HBS Ag rusak dengan Na. Hypochlorit 0,5% selama 3 menit.
Ø HBS Ag tidak dirusak oleh penyinaran ultraviolet, demikian juga infektifitas virus hepatitis B.
Ø Selain HBS aantigen, juga memiliki Hbc Ag dan Hbe Ag.
Penyakit yang ditimbulkan
Ø Hepatitis tipe B // serum hepatitis // long incubation hepatitis // homologous serum jandice // australia antigen hepatitis.
Penyebaran
Ø Terdapat di seluruh dunia.
Ø Ditemukan pada penderita hepatitis B, kanker hati primer, healthy carier
Ø Prevalensi dipengaruhi oleh faktor – faktor :
· Kelamin
· Rasial
· Umur
· Sosial ekonomi
· Geografis
Cara infeksi
Ø Terutama parenteral → tranfusi darah, injeksi, imunisasi, hemodialisa, pembuatan tato, acupunture.
Ø Transmisi oral.
Ø Sexual contact.
Ø Infeksi perinatal.
Rute penularan
Agen → Portaol of entry → Cairan limfe → Pembuluh – pembuluh limfe → Duktus torasikus → Sirkulasi → Seluruh tubuh → Target organ ( hepar ).
Pencegahan
Ø Disiplin ketat → donor selektif.
Ø One use disposible syringes.
Ø Gunakan alat – alat steril.
Ø Hindari penggunaan narkoba.
Ø Hindari seks bebas.
F Imunisasi : aktif dan pasif.
D. Virus Herpes
Ø Terdiri dari 3 genus yaitu ; α , β , γ ; herpes virus.
Ø Selain HSV -1 , HSV -2 , & varicella zoster virus ( hospes manusia ) ada yang berhospes hewan ( monyet, kuda, babi, ayam, kucing, lembu )
Ø β herpes virus dengan hospes manusia → Cytomegalovirus
Ø γ herpes virus dengan hospes manusia → virus Epstein – Barr.
Ø Hampir semua herpes virus mempunyai determinan antigenik yang umum.
Ø Infeksi virus herpes → gambaran benda inklusi tipe A.
1. Virus Herpes Simplex
Ø Virus DNA ; Herpesviridae
Ø Agen infeksi → HSV – 1 , HSV -2 ; lebih banyak.
Ø Reservoir : manusia
¨ ♀ : servix
¨ ♂ : cairan semen
Ø Periode inkubasi : beberapa hari – 2 minggu
Ø Cara tranmisi :
¨ Kontak langsung
¨ Vereral transmision
¨ Air saliva
Penyebaran
Ø Diseluruh dunia
Ø HSV – 1 ; paling prevalen < 5 tahun
Ø HSV – 2 ; jarang sebelum remaja atau dewasa
Ø 60 % sosio ekonomi rendah
Ø herpes genitalis pada orang dewasa transmisikan melalui hubungan kelamin, baik ♂ atau ♀ dapat ditemukan disekitar genital dan perinial.
Ø dapat ditemukan herpes peioral ( pelaku oral – seks ) perlu dicurigai pada penderita stomatitis berulang.
Pencegahan
Ø Penyuluhan kesehatan
Ø Higiene perorangan
Ø Hindari pencemaran kulit dari penderita eksim penderita.
Ø Herpes genital pada kehamilan tua berisiko untuk terjadi herpes neonatus → kontrol dengan ketat.
Ø Isolasi penderita, jauhkan dari lingkungan igh risk group
1. Penderita yang immuno suppressed
2. Neonatus
3. Anak – anak dengan eczema atau combutsio.
2. Virus Herpes Zoster
Ø Virus DNA, Herpesviridae
Ø Genus α herpes virus
Ø Reservoir : manusia
Ø Penyakit yang di timbulkan : Varicella zoster / herpes zoster.
Sifat – sifat
Ø Relatif tidak stabil
Ø Pada suhu – 40° C sampai dengan – 70° C kurang bertahan selama lebih dari 2 bulan, tetapi → cairan vesikel pada penderita atau pasien tetap infeksius selama berbulan – bulan pada suhu – 70° C.
Ø Multiplikasi virus v-zoster terbatas pada inti sel.
Ø Infeksi alamiah v. zoster sangat menular dan virus terdapat ekstra seluler dengan titer yang sangat tinggi didalam cairan vesikel lesi – lesi yang ada.
Cara infeksi
Ø Inhalasi droplet atau sekresi saluran pernapasan penderita ( host ) → tract respiratorius (( new host) multiplikasi dan kelenjar getah bening regional ) → ductus choledochus → sirkulasi darah ( viremia )
Ø H. zoster berkembang dari tempat inflamatoris yaitu ganglia sensoris atau syaraf – syaraf kranial, diawali dengan serangan varicella akut dengan jalan melintasi sepanjang syaraf – syaraf kulit yang terserang. Virus tersebut dapat tetap laten didalam sel – sel syaraf ganglionik dan selama dalam pengaktifannya virus tersebut melintas kembali sepanjang serabut syaraf ke kulit.
Ø Secara klinik H. zoster dapat teraktifkan oleh :
¨ Trauma.
¨ Obat – obatan tertentu.
¨ Penyakit – penyakit tertentu.
¨ Status imuno defisiensi.
Penyebaran
Ø Virus Varicella zoster biasa ditransmisikan dengan sekresi saluran pernapasan → menular, klinis berat.
Herpes zoster
¨ Insiden rendah
¨ Tidak berkaitan
¨ Rekuren
¨ Sering pada usia > 20 tahun
Kasus herpes zoster bisa memicu terjadi suatu varicella ( chicken pox ), sebaliknya kontak chicken pox dapat memicu serangan herpes zoster pada orang – orang dengan imunitas partial.
Pencegahan
Ø Pemberian anti body Ig G titer tinggi dalam waktu 72 jam sejak paparan.
Pengobatan
Ø Anti virus oral
Ø Simptomatik
E. Virus Varicella
§ Virus DNA, herpes viridae
§ Genus (α herpes virus
§ Sifat – sifat umum hampir sama dengan virus herpes.
§ Virus dapat di isolasi dengan biakan jaringan.
Penyakit yang disebabkan F cacar air ( Chicken pox, Singles )
§ Lesi yang di timbulkan lebih banyak pada daerah badan yang tertutup, mukosa mulut dan tractus respirasi bagian atas, kadang – kadang conjungtiva.
Reservoir
§ Manusia ( anak – anak & dewasa )
Insiden
§ Universal
§ Masyarakat metropolitan ± 75%
§ Pada zona sedang : musim semi dan musim dingin.
§ Di indonesia : tidak bergantung musim tapi sering musim peralihan.
Masa inkubasi
§ 14 – 21 hari ; lazimnya 13 – 17 hari
§ Sekali infeksi dapat memberi kekebalan yang lama, serangan kedua jarang terjadi.
Cara infeksi dan penularan
§ Orang ke orang → kontak langsung, droplet, penyebaran udara dari sekret penderuta dan discharge vesikel.
§ Masa berjangkit
· 5 hari sebelum munccl erupsi
· Kurang 6 hari setelah munculnya vesikel vesikel yang terakhir.
Yang berisiko tertular
§ Semua orang yang belum pernah tertular
§ Orang dewasa > berat dari pada anak – anak
§ Penderita leukimia
§ Penderita keganasan ( kanker ) tujuan jaringan imfoid
§ Riwayat herpes zoster
Ø pada kasus infeksi laten, bisa terjadi setelah bertahun – tahun. Dengan gambaran seperti herpes zoster,,baik pada anak – anak atau orang dewasa.
Pencegahan
§ Tingkatkan daya imun bagi individu yang berisiko
§ Kontrol penderita
§ Isolasi penderita
§ Concurrent desinfection
§ Proteksi kontak → imunisasi :
o Aktif ð untuk penderita leukimia
o Pasif → ZIG atau ZIP
F. Virus Poliomyelitis
v Virus RNA , family picornaviridae termasuk genus enterich virus ( = virus hepatitis )
v Terdiri dari serotipe :
o Tipe 1 ( Brurhilde ) →→>>> penyebab infeksi ; epidemi luas dan ganas.
o Tipe 2 (Lansing) →→ ditemukan kadang – kadang pada kasus sporadis.
o Tipe 3 →→ Epidemi ringan.
Ditemukan pertama kali oleh Heine ( 1840 ) di Jerman.
Gambaran epidemiologi dikemukakan pertama kali oleh Medin ( 1890 )di Stockholm.
v Sifat – sifat virus
· Ukuran Ø partikel 18 – 30 nm
· Dapat hidup dalam air selam berbulan – bulan bahkan bertahun dalm deep freeze,
· Resisten terhadap bahan kimia → sulvonamida, antibiotika, ether, venol dan gliserin.
· Stabil pada suhu 50°C selama 1 jam.
· Stabil pada Ph asam lambung
· Dapat di bunuh dengan cara pengeringan atau bahan oksidator kuat → peroksida K Mn O4.
v Virus poliomyelitis → menular akut, dengan jalan menyerang sel anterior substansia grissea sum – sum tulang belakang dan inti motorik batang otak.
Lumpuh layu akut ( paralysis flaccid ) dan atrofi otot. Gangguan pernapasan ( bila menyerang otot pernapasan ) |
v Banyak menyerang anak – anak 1 – 5 tahun, jarang pada orang dewasa, atu pada usia < 6 bulan.
v Virus dapat ditularkan oleh : Carier yang sehat & kasus abortif poliomyelitis
v Cara penularan dan penyebaran :
· Via makanan dan minuman yang terkontaminasi
· Droplet infection
·
Ø multiplikasi pertama dalam tubuh manusia → FARING dalam jaringan LIMPOID TRAKTUS INTESTINALIS. Ø masa inkubasi umumnya 7 – 12 hari ( 3 – 21 hari ) Ø ditemukan 36 jam pada sekresi tenggorok dan 72 jam dalam feses setelah terinfeksi. Ø dapat bertahan ± 1 minggu pada tenggorok dan selama 1 – 2 bulan dalam feses. Ø kasus paling infeksi 7 – 10 hari sebelum atau sesudah adanya gejala – gejala. |
v Pencegahan
Imunisasi aktif
Vaksin sabin
Vaksin salk
F Higiene
F Sanitasi
F Pelaporan
F Isolasi penderita
Daerah epidemi
Jangan di kunjungi
Hindari tindakan stress
Ø tonsilektomi
Ø eksodontia
Ø injeksi
G. Virus Rabies
Virus ini ditularkan oleh hewan anjing, kera, kucing, kelelawar.
Masa inkubasi 20 – 60 hari
Menyerang SSP, angka kematian ± 100%
Menular karena gigitan anjing atau hewan lain.
Gejala penyakit :
§ pada anjing
· Furious > sering; gelisah, galak, suka menggigit, kelumpuhan otot – otot menelan sehingga lidah terjulur → air liur >> sangat berbahaya sebagai sumber penularan, kelumpuhan pita suara → menyalak, biasanya mati → 7 – 10 hari.
· Dumb rabies ; → >> bersembunyi, mengantuk, kelumpuhan otot menelan → generalisata > mati 1- 3 hari.
§ pada manusia
· Tergantung lokasi, banyak, parahnya luka gigitan
· Makin dekat kepala makin pendek M.I
· Demam, sefalgia, gelisah, gugup, otot menelan lumpuh, susah bicara.
· Hidrofobia
· Air liur → banyak
· Angka kematian 100 %, bila hidup ada sequele neurologi.
1880 ; Louis Pasteur berhasil membuat vaksin rabies.
o Vaksin hidup ( vaksin rabies ) yang di lemahkan.
1950 ; dr. LO LIAW GOEN membuat vaksin KARBOL METIOLAT ( vaksin rabies ditanam dalam otak kera )
o Lebih stabil
o 8 bulan di lemari es
Pemeriksaan :
o Adanya negeri body dalam sel otak anjing
o Pingausan anjing 10 hari.
Preventif :
o Anjing di vaksin
o Cegah kontak
o Anjing liar di musnahkan.
H. Morbili
§ Sangat menular
§ >> Pseudo Mycovirus
§ Inkubasinya 10 – 21 hari
§ Penularan : Droplet infection atau udara
§ 3 C : Cough, Coriza, Conjungtivitis
§ Bintik – bintik merah ( ruam ) dari belakang telinga
§ Koplik spot pada mukosa bibiir atau lidah
§ Lab : apusan tenggorok, darah dan isolasi virus
§ Preventif : vaksinasi dan hindari kontak
I. Chlamydia Trachomatica
Ø Penyakit : conjungtivitis, sangat menular
Ø Mata merah, silau, berair, exudatir
Ø Komplikasi bisa terjadi kebutaan → keratitis
Ø >>> higiene kurang baik
Ø Preventif : hindari kontak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar